Catatan : Kedewasaan Diri

Siapa yang akan bisa menggambarkan apa yang orang lain fikirkan tentang kita, tidak siapapun dapat menjadi atau mengerti orang lain yang bisa dilakukan hanya menerka dan mencoba mengerti. Perasaan ingin mengerti ini menjadikan seseorang menjadi sahabat, awalnya manusia hanya makhluk yang sepi, berteman adalah solusi untuk meninggalkan kesepian yang telah dialami. Ada berbagai rintangan dalam memahami, hal ini terjadi saat pendapat atau pandangan telah berubah sisi. Nah saat itulah kita mengenal toleransi dalam berspekulasi ataupun dalam memiliki perspektif.

Pikiran manusia penuh dengan terkaan dan asumsi yang tidak berdasar, hal inilah yang menyebabkan manusia memiliki sisi yang terkadang mencoba memprekdiksi apa yang terjadi namun juga sering salah dalam melakukan terkaan dan asumsi berakhir dengan kesalahan yang mendasar. Hal ini menjadikan kita dapat memberi penalaran dalam mengakui begitu banyak pertanyaan yang mungkin tidak memiliki jawaban dan harus menyadari juga terkadang kita harus belajar menerima.

Sikap yang menguasai manusia begitu mudah dipahami, hasrat dan keinginan yang menggebu membuat kita terpaku untuk melakukan sesuatu untuk mencapai keinginan tersebut. Tak kala belajar juga harus merendahkan hati dalam menerima pandangan orang lain, menyatukan pendapat adalah kesalahan yang sering kita lakukan dan berulang kali, kita juga selalu berpendapat bahwa hal itu lumrah dan wajar. Jika ditelusuri lebih dalam, hal yang sangat penting bukan dapat menyatukan kedua pendapat tapi yang harus dilakukan adalah berusaha mensincronkan pemikiran si A dan si B. 

Cara terbaik untuk membentuk suatu pemahaman bersama adalah inti dalam menyeimbangkan pemikiran si A dan si B. Hal ini dapat dilakukan dengan meneliti inti sari yang disampaikan oleh si A dan si B. Banyak hal yang kemudian disalah artikan, bahkan tidak jarang kita temui spekulasi yang begitu banyak timbul di kehidupan sehari-hari. Artinya fleksible dan objektih harus ditekankan oleh manusia dalam menyekapi permasalahan yang mungkin terjadi dengan bersikap efisien dan berhenti berspekulasi dengan hasil yang akhirnya menyudutkan suatu pihak atau bahkan membuang pendapat yang harusnya dapat dikembangkan dengan arah dan tujuan yang lebi baik.