Dia bukanlah orang yang bisa dirindui oleh siapapun, semenjak dia mengenal Allah, dia selalu menutup pintu malu dengan iman dan ketakwaan, jejak langkahnya seperti angin yang berhembus dan suaranya bagaikan hujan di gelapnya malam yang sepi dan teduh. Dia hanya memandang kepada yang haq dan membenci yang bathil. Dalam setiap sujudnya dia hanya mengharapkan cinta Allah semata, dan dia hanya memasrahkan segalanya kepada seseorang yang mendatanginya karena Allah.
Suatu ketika hujan begitu saja turun dengan derasnya, waktu yang dilewatinya hanya bertemankan Al Qur'an dan Bacaan-bacaan yang memberi dia wawasan tentang seluk beluk dunia yang tidak bisa dianlihat dengan matanya sendiri.
Dunianya seakan sebuah dunia kecil di dunia yang besar ini, dia memilih untuk tidak mengenal media sosial dan tidak begitu tertarik kepada hubungan yang tidak diridhai Allah, dia hanya memiliki dua orang sahabat yang selalu ada untuk berbagi tawa, atau hanya sekedar berbagi tentang suka dan duka.
Pendidikan nya hanya berbekal ajaran dari orang tua nya saja, namun dia tetap bangga dan merasa bahagia akan hal tersebut, pernah suatu ketika dia di datangi seseorang lelaki yang mengatakan niat untuk meminang, namun dia menolaknya dengan isyarat tangan.
Lelaki tersebut sangat sakit hati akan penolakan yang seakan tidak mengindahkan niatnya yang baik, namun menjelang beberapa bulan, lelaki itu sadar dan paham, mengapa dia menolak, ketika itu diapun mendatanginya dengan membawa orang tuanya, saat itulah orang tua lelaki tersebut menolak anaknya.
Cara dan sikap melambangkan keberpihakan kita kepada apa dan siapa, kisah cinta bukanlah keberanian berkata "aku ingin meminangmu?" Melainkan "ijinkan aku meminang anak bapak!". Inilah wujud keberpihakkan kita kepada cinta yang Allah ridhai, maka akhirnya mereka menjadi paaangan yang dirindukan syurga dunia dan Insya Allah di akhirat kemudian.
Kita sebagai insan biasa harus menjaga dan menghormati wanita, dan wanita jadilah kalian sebagai sosok yang pantas dihormati oleh para lelaki, bukan hatimu yang utama, tapi akhlak mu dalam berbusana dan adab dirimu dalam berkehidupan, berhentilah menjadi penarik perhatian, jika kita sama-sama menjaga, maka kita tidak lagi menyukai yang menggoda, tapu kita akan menyukai yang baik-baik dan jika dengan menatapnya saja seakan hidup lebih indah.
Penulis
@arimunanzar